Padatahap kedatangan dan kepulangan, kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota (misalnya Jalan Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan Jalan Wates). Pada rentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata (seperti Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-jalan menuju objek wisata, seperti Jalan Parangtritis.

Kemacetan adalah kondisi dimana terjadi penumpukan kendaraan di jalan, penumpukan tersebut disebabkan karena banyaknya kendaraan yang tidak seimbang dengan sarana dan prasarana lalu lintas di jalan raya yang tidak tercukupi, akibatnya arus kendaraan menjadi tersendat dan kecepatan berkendara pun menurun. Kemacetan di kota Semarang terjadi dimana-mana banyak titik kemacetan diantaranya pada setiap sudut kota di Balaikota Semarang, tugu muda, krapyak, pandanaran, khususnya yang sering saya lihat di daerah ngaliyan sekitar kompleks kampus UIN Walisongo Semarang, setiap pagi hari jalan raya dipenuhi dengan kendaraan yang melaju untuk melakukan aktivitas dan sore hari sama saja macet karena pengendara mengakhiri aktivitas. Apabila kemacetan dibiarkan saja di Kota Semarang akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi kota, masa depan Kota Semarang babarapa tahun kedepan akan menjadi seperti apa, kemacetan harus kita hindari dan pemerintah yang bertangung jawab atas masalah yang sedang dihadapi oleh kota Semarang, agar tercipta kota yang indah. Kemacetan disebabkan karena beberapa hal antara kain kapasitas jalan lebih dari jumlah kendaraan yang ada, jumlah kendaraan meningkat sedangkan jalan yang kita lalui tidak mampu menampung seluruh kendaraan yang menggunakan area jalan raya, pengurangan pelebaran jalan yang ada karena berbagai aktivitas seperti pedagang kaki lima dipinggir jalan dan sejenisnya, sarana pengatur lalu lintas tidak berfungsi dengan baik, dan pemerintah yang tidak peka terhadap apa yang sedang dihadapi sekarang ini tentang adanya kemacetan. Dampak dari adanya kemacetan sangat banyak sekali diantaranya yaitu kerugian waktu, kemacetan mengakibatkan waktu tempuh perjalanan menjadi lebih lama dan banyak waktu yang hilang selama diperjalanan, kemacetan terjadi karena perjalanan menjadi terhambat sehingga terjadi proses pembakaran yang tidak efektif, laju kendaraan menjadi lambatdan pembakaran pun lama, pembakaran yang lama akan menghailkan karbondioksida dan menimbulkan polusi udara yang mengandung racun yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan. Kemacetan menimbulkan stres dan emosi, pengendara jalan mengalami kemacetan yang sangat lama sehinggga menimbulkan pikiran yang tidak fokus dalam berkendara, dan emosi yang mengakibatkan kecelakaan mendadak karena terburu-buru. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans yang sedang membawa orang sakit, pemadam kebakaran yang seharusnya lancar di perjalanan tetapi buktinya terhambat karena adanya kemacetan. Cara yang dilakukan pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi kemacetan yaitu dengan membatasi dan menekan angka kelahiran dengan menjalankan program Keluarga Berencana, dengan adanya keluarga berencana maka jumlah pengguna jalan tidak begitu banyak dan akan mengurangi kemacetan, untuk mencegah meningkatnya keadaan lalu lintas, pemerintah perlu mengupayakan mengurangi pengunaan kendaraan pribadi dan memaksimalkan kendaraan umum seperti angkutan umum, bus mini dan jenis kendaraan lainnya. Pemerintah Kota Semarang seharusnya meningkatkan kapasitas jalan dengan memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas, membuat jalan tol, merubah sirkulasi lalu lintasmenjadi satu arah, membuat ruas jalan baru agar mengurangi adanya persimpangan, selain itu pemerintah juga harus menetapkan batas kecepatan suatu kendaraan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dapat menyebabkan kemacetan. Disamping itu, pemerintah juga sebaiknya mempernaiki jalan yang rusak, memperlebar jalan, menambah jembatan penyeberangan dan memperbaiki jembatan yang rusak, setelah pemerintah melaksanakan solusi tersebut maka jangan merasa lega tetapi masih ada sesuatu yang harus diperbaiki pula, pemerintah juga harus memperbaiki rambu-rambu lalu lintas, memperbaiki lampu lalu lintas serta membuat halte atau tempat transit bus mini untuk mengurangi kemacetan. Pemerintah harus mengoptimalkan kereta api yang telah ada dengan meningkatkan pelayanan dan kenyamanan di stasiun maupun didalam kereta, apabila ada penduduk atau pengguna jalan melanggar peraturan pemerintah misalnya menerobos lampu merah dan peraturan lalu lintas yang lain. Peran masyarakat dalam berpartisipasi tentang lalu lintas disini masyarakat membantu pemerintah dalam menangani masalah kemacetan lalu lintas seperti dengan beralih keangkutan umum yag sudah tertib dan bagi pejalan kaki harus lebih membiasakan diri berjalan di trotoar dan menyeberang di jembatan penyeberangan, bagi para penguna sepeda motor gunakanlah selalu lajur kiri dan patuhi semua aturan lalu lintas serta utamakan keselamatan. About zulviarifa sebaik baik manusia manusia yang berguna bagi orang lain

Jikakota-kota sudah merasakan kekurangan lahan di atas dan bawah tanah, itu saatnya membangun sarana di udara. Para ahli yakin akan hal itu. Kai Uwe Schröder, peneliti dari RWTH Aachen, berpendapat, mobilitas udara menjadi pasti kunci penting bagi mobilitas masa depan, karena dapat menyelesaikan banyak masalah.
Andreas Diantoro Oleh Andreas Diantoro, Managing Director, PT SAP Indonesia Kota-kota dikatakan sebagai jaringan interaksi manusia yang kompleks, penuh dengan infrastruktur dan sistem yang mendorong kemajuan untuk kebaikan bersama. Namun, cukup sering, kita mendapati hidup di kota-kota mahal, penuh sesak dengan lalu lintas, penuh dengan polusi dan penuh dengan kompleksitas sosial. Apa gunanya kota bagi warganya jika tidak layak sebagai tempat tinggal? Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB memperkirakan bahwa saat ini, lebih dari 55 persen orang Indonesia tinggal di kota-kota; dan dengan laju urbanisasi saat ini 2,3 persen, pada tahun 2030, lebih dari 73 persen orang Indonesia akan tinggal di kota. Ini berarti bahwa hanya dalam 10 tahun, wajah kota-kota Indonesia akan berubah karena akan ada tekanan besar pada infrastruktur perkotaan dan layanan publik untuk disampaikan pada kecepatan yang lebih cepat dan lebih besar. Dengan ini, banyak kota di Indonesia telah mulai mengimplementasikan inisiatif 'kota pintar' di bawah visi Presiden Joko Widodo, “Menuju 100 Kota Pintar” yang diluncurkan pada tahun 2019. Balikpapan, misalnya, memiliki rencana utama untuk meningkatkan sejumlah program termasuk jaringan informasi, kualitas reformasi sumber daya manusia dan birokrasi. Menurut Agus Budi, Sekretaris Bappeda Kota Balikpapan, tujuannya adalah untuk memberikan layanan publik yang lebih baik dan lebih efisien kepada masyarakat. Mereka ingin meraih status kota pintar pada 2021 dan sedang dalam perjalanan transformasi. Dan, dengan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Indonesia memiliki peluang unik untuk mengembangkan kota pintar dari bawah ke atas. Sementara, ide menciptakan kota pintar telah meraih imajinasi populer dengan teknologi seperti mobil otonom atau mengemudi sendiri; jaringan listrik pintar, bahkan bangunan pintar yang bisa sendiri penggunaan energi sendiri, apa sebenarnya yang membuat sebuah kota pintar? Di SAP, kami mendefinisikan kota pintar sebagai yang mencakup spektrum penuh interaksi manusia termasuk tata kelola; kondisi kehidupan warganya; lingkungan dan infrastruktur; mobilitas; dan pertumbuhan ekonomi. Sebuah kota yang ada untuk warganya. Yang membawa kita pada bagaimana SAP memenuhi tujuannya di Indonesia - untuk membantu menjadikan bisnis dan pemerintah berjalan lebih baik dan meningkatkan kehidupan warganya. Desain dan implementasi yang tepat dapat menjadikan kota-kota seperti Jakarta tempat yang bagus untuk hidup - tidak hanya ditentukan oleh kekayaannya, tetapi juga oleh kesejahteraan yang ditawarkannya untuk saat ini dan masa depan. Kesejahteraan Dimulai dengan lalu lintas yang lebih baik dan solusi berbasis data Banyak proyek kota pintar yang sukses dimulai dengan meringankan titik rasa sakit masyarakat menggunakan data dan sistem informasi yang terhubung untuk membentuk dasar untuk perbaikan. Mengatasi kesengsaraan lalu lintas, misalnya, tantangan besar bagi banyak kota di Indonesia, termasuk Jakarta. Pengemudi di sini menghabiskan lebih dari seperempat waktu tempuhnya dan rata-rata berhenti dan dimulai per tahun - tertinggi di dunia. Infrastruktur dan kemacetan yang tidak memadai menghabiskan sekitar US $ 5 miliar per tahun untuk konsumsi bahan bakar, biaya operasi kendaraan, nilai waktu, dan polusi udara. Lalu bagaimana Jakarta mengatasi masalah kemacetan lalu lintasnya? Jawaban yang jelas adalah untuk penggunaan data yang lebih besar untuk perencanaan kota untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan membuat keputusan cerdas tentang tempat berinvestasi dana untuk mengurangi lalu lintas di jalan-jalan. Dalam hal ini, Jakarta dapat belajar dari pengalaman Nanjing, bekas ibukota Cina dan salah satu dari 20 kota teratas di negara ini dengan populasi hanya lebih dari 8 juta. Volume lalu lintas di kota sangat besar dan mencerminkan situasi di Jakarta. Nanjing memiliki sekitar taksi, bus, dan 1 juta mobil pribadi yang berjalan melalui jaringan jalan kota. Bandingkan angka-angka ini dengan Jakarta, yang hampir dua kali lipat menjadi 137 juta kendaraan di jalan pada tahun 2017, dalam kurun waktu hanya 10 tahun. Untuk membantu mengatasi volume lalu lintas, Nanjing mengembangkan sistem lalu lintas pintar generasi berikutnya yang mencakup penggunaan sensor dan chip identifikasi frekuensi radio RFID untuk menghasilkan aliran data berkelanjutan tentang status sistem transportasi di seluruh kota. Kota ini menggunakan SAP IoT dan SAP HANA untuk menganalisis pola pergerakan lalu lintas secara real time. Total lebih dari 20 miliar data sensor dihasilkan setiap tahun di kota. Data ini dikombinasikan dengan data lain seperti perilaku perjalanan individu, harga tiket, kondisi jalan, dan aksesibilitas area. Analitik lalu lintas cerdas menggunakan algoritme analitik canggih membantu kota memahami data. Sementara Jakarta telah menerapkan beberapa langkah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas - MRT Jakarta yang lebih besar, sistem transit kereta api ringan, sistem bus Transjakarta, kereta api bandara dan kereta commuter - manajemen yang lebih baik dan integrasi sistem transportasi umum dengan penggunaan mobil pribadi sangat dibutuhkan. Sistem manajemen lalu lintas yang digerakkan oleh data mungkin tidak hanya meningkatkan kehidupan warga Jakarta, tetapi juga dapat membantu meningkatkan produktivitas, menarik investasi baru, dan menarik bakat global ke kota. Kekayaan Menimbang manfaat biaya urbanisasi Urbanisasi yang cepat membawa perubahan, dan sebuah kota harus siap untuk menangani tantangan itu secara cerdas untuk keuntungan kolektif dan daya saing. Ketika dunia menjadi semakin tanpa batas, kota-kota akan memainkan peran penting dalam menarik bakat - dikatakan sebagai bentuk baru kekayaan. IMD World Competitiveness Center’s Smart Cities Index telah menguraikan bahwa keuntungan ekonomi dari kota-kota pintar akan menarik mereka lebih jauh dari poros kekayaan, dengan alasan bahwa “Realitas ekonomi tidak dapat diabaikan kota-kota di negara-negara miskin menghadapi kerugian, yang akan memerlukan tindakan khusus untuk mengoreksi sepanjang jalan menuju kecerdasan." Kota terbesar ketiga di Indonesia, Bandung, dengan cepat memanfaatkannya. Dengan dukungan dari Asian Development Bank ADB, universitas-kota telah mengembangkan, antara lain, platform data visual cerdas yang disebut 'ur-scape' yang merupakan alat perencanaan kota yang diarahkan untuk meningkatkan proses penganggaran dan pengambilan keputusan saat mengintegrasikan informasi dari tingkat rumah tangga, lingkungan, kota dan regional. Dengan ini, kota ini lebih efisien dalam perencanaan dan pelacakan tujuannya untuk memberikan tata kelola dan efisiensi yang lebih baik kepada konstituennya. Dianggap sebagai “techpolis” yang akan datang, Bandung siap memanfaatkan talenta masa depan yang menarik sementara menghubungkan infrastruktur virtual dan fisik kotanya, sekaligus menerjemahkannya ke dalam nilai ekonomi baru. Sementara, sumber daya keuangan perlu diprioritaskan, kota tidak boleh menghindar dari kota pintar karena takut biaya tinggi. Untuk mencapai tujuan ini, kota pintar dapat memilih untuk memulai dan melanjutkan, untuk mengukur pendekatannya untuk mengurangi risiko dan biaya investasi. Sementara perjalanan transformasi kota yang cerdas mungkin tampak rumit, banyak rencana yang disusun dengan baik memiliki permulaan yang kecil. Ketika Indonesia melakukan urbanisasi, kota-kotanya akan mengalami tekanan yang semakin besar untuk menyediakan standar kehidupan yang lebih tinggi bagi warganya. Menurut World Bank Research, setiap 1 persen dari urbanisasi di suatu negara harus mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam produk domestik bruto per kapita negara PDB. Namun, Indonesia dikatakan tidak menuai manfaat penuh dari urbanisasi - karena ekspansi PDB per kapita hanya 4 persen. Pengembangan kota pintar akan memerlukan perubahan dalam kebijakan, model bisnis dan adopsi teknologi yang berarti staf pemerintah perlu dilatih dan ditingkatkan untuk merangkul pola pikir baru. Saat para pemangku kepentingan kota melakukan dialog tentang bagaimana ia dapat mengatasi berbagai tantangannya dan menimbang manfaat-biaya sambil sisi melangkah beberapa kesalahan umum, SAP siap untuk mendukung dalam pengalaman digital ini, memberikan wawasan yang akurat dan real-time yang akan membantu kota meningkatkan pengalaman warga. UNDP Indonesia Sustainable Urban Development Strategy 2017. Available at Development of a Smart City Bahasa Indonesia. Available at The Worst Traffic in the World Is… Available at Growth in Motor Vehicles by Type, National Statistics Organisation Bahasa Indonesia Growth in Motor Vehicles by Type, National Statistics Organisation Bahasa Indonesia Nanjing and SAP create Intelligent Traffic System in China. Available at What’s after the Gig Economy? Talent Economy. Forbes Online. Available at First edition of the IMD Smart City Index 2019, which ranks 102 cities worldwide - shows importance of citizens’ needs in policymaking. Available at Smart approaches to promote inclusive governance in Bandung, Available at Why Banding could be Indonesia’s Silicon Valley, BBC, Available at World Bank Urbanisation of Indonesia, Available at Indonesia Is Not Reaping the Full Benefits of Urbanization from Indonesia-Investments Available at PembangunanIbukota baru di Indonesia, katanya akan mengusung konsep kota 15 menit. Banyak orang kurang paham dengan apa yang dimaksud dengan kota 15 menit, jadi sebenarnya ini konsep kota modern di masa depan. Dimana nantinya seluruh kota di banyak negara dunia akan perlahan menerapkan kota 15 menit, jadi simple begini akan ada penataan kota dimana konsep ini menekankan bahwa seluruh fasilitas ko Kereta bawah tanah yang penuh sesak dan jalan raya yang macet sudah jadi fenomena biasa di kota-kota besar. Jika kota-kota sudah merasakan kekurangan lahan di atas dan bawah tanah, itu saatnya membangun sarana di udara. Para ahli yakin akan hal itu. Kai Uwe Schröder, peneliti dari RWTH Aachen, berpendapat, ini pasti kunci penting bagi mobilitas masa depan, karena dapat menyelesaikan banyak masalah. Sekarang semakin banyak proyek lalu lintas berurusan dengan mobilitas perkotaan dalam dimensi ketiga. Tobias Meinert dari RWTH Aachen menjelaskan, itu artinya kita menggunakan ruang udara di atas kota. Sekadar untuk menciptakan lebih banya tempat, karena jalanan di permukaan tanah ketersediaannya terbatas. Dan memang bisa kita lihat setiap hari, bagaimana penuhnya gondola yang bergantung pada rel Pada apa yang dinamakan Ottobahn misalnya, gondola bergelantungan pada sistem rel yang berlokasi lima sampai sepuluh meter di atas kota. Pada sistem ini tidak perlu stasiun perhentian. Gondola bisa berhenti dan turun ke tanah di setiap lokasi yang diinginkan, untuk menurunkan atau menaikkan penumpang. Lokasi pemberangkatan dan tujuannya bisa dikendalikan setiap penumpang lewat sebuah aplikasi. Sebuah perusahaan rintisan di München sudah melaksanakan ide mobilitas di udara ini pada tahapan penerapan. Di bagian utara München “start-up” itu sedang membangun pilot proyek pertama. Rene Müller, peneliti yang terkecimpung dalam proyek Ottobahn, mengungkapkan, system itu menawarkan kenyamanan transportasi individual dengan harga seperti alat transportasi umum konvensional. "Pada dasarnya ini gabungan dari keunggulan alat transportasi jarak dekat yang kita punya sekarang, dengan aspek-aspek individual, yang bisa dilihat dalam lalu lintas mobil pribadi,. begitu keterangan Fabian Zeller, yang juga berperan dalam proyek Ottobahn. Marc Schindler menambahkan, dengan jaringan ini mereka bisa melengkapi kota-kota dengan sangat cepat dan biaya relatif kecil.. Lewat animasi, “start-up“ itu juga sudah menunjukkan, bagaimana kenampakan lapangan Potsdamer Platz di Berlin, jika diubah untuk memfasilitasi Ottobahn. Yang tertingal hanya pertanyaan, apakah kendaraan di atas tanah benar-benar akan memberikan lahan cukup bagi kendaraan dari udara. Di samping proyek semacam , juga ada proyek yang menggabungkan beberapa elemen kendaraan umum misalnya UpBus. Pada jenis transportasi ini, gondola kereta gantung bisa berubah menjadi bus jika diperlukan. Konsep ini dikembangkan di Universitas Teknik RWTH Aachen, tepatnya pada institut mekanika struktur dan konstruksi ringan. Biasanya di sana para ilmuwan mengerjakan solusi mobilitas bagi luar umum terbang bagi penumpang Tobias Meinert dari RWTH Aachen mengungkap, mereka juga berurusan dengan lalulintas penumpang. Di mana-mana ada diskusi tentang taksi terbang, yang disebut “Flugtaxi“, yang mengangkut orang di kawasan tengah kota. Ia menjelaskan, pekerjaan mereka ada kaitannya dengan angkutan penumpang, dan lewat pekerjaan mereka tahu, “Flugtaxi“ bukan solusi bagi masalah perkotaan. Tapi mereka sadar, “terbang“ tetap saja jadi alternatif bagus. Dari situ muncul ide kereta layang. Di sejumlah kota metropolitan Amerika Selatan, kereta gantung sudah lama jadi bagian transportasi perkotaan. Di La Paz, Bolivia atau Bogota, ibukota Kolumbia , warganya sudah lama bisa dengan santai melayang di atas jalan-jalan yang mandeg akibat kemacetan parah,. Ini kemudahan yang selama ini belum bisa dinikmati di kota-kota Eropa yang bagian pusatnya kerap sarat bangunan bersejarah. Tobias Meinert yang bekerja di RWTH Aachen mengatakan, gereja katedral Aachen termasuk warisan budaya UNESCO. Kalau ada halangan yang bersifat kultural seperti itu, biasanya kereta gantung tidak bisa dipasang, karena tidak bisa dibangun begitu saja di dekatnya. Biasanya kereta gantung disambungkan dengan stasiun utama, agar orang bisa berganti kendaraan. Tapi di kota-kota yang bersejarah, peluang ini terbatas, dan terutama jalur kereta gantung serta stasiun tempat naik-turun penumpang perlu tempat luas. Kerap orang tidak bisa mendirikan stasiun di tempat yang diinginkan. "Menuru pendapat kami, inilah dua alasan mengapa sistem kereta gantung sulit bisa diterapkan di Eropa Barat", ujar udara yang mendarat dan menjadi bus kota Jadi bagaimana menggabungkan mobilitas udara dan darat di Aachen dengan baik? Tobias Meiner menjelaskan, ide berikutnya adalah kendaraan itu sendiri yang harus beralih trayek menuju tempat tujuan. "Itu adalah ide awal yang kami miliki, dan kami menggabungkannya dengan teknik satelit, karena kami punya elemen penghubungnya", paparnya lebih lanjut. Kabin gondola akan mendarat dengan empat roda dan bisa melanjutkan perjalanan sebagai bus. Tempat pendaratan dan gondola dihubungkan oleh sebuah kopling, yang sebenarnya dibuat untuk menyambungkan modul-modul satelit di ruang angkasa. Tobias Meinert, menjelaskan, ini sebenarnya bagian paling menentukan dalam teknik satelit, yaitu kopling luar angkasa yang cerdas. Empat hal bisa dihubungkan di satu lokasi. Itu membuat sistem ini istimewa. Di bagian dalamnya, ada sebuah cincin yang jadi penghubung mekanis. Inilah yang mereka gunakan untuk menghubungkan beberapa modul. Di sini, listrik dialirkan lewat pasak dan lubang. Di bagian tengah terjadi penyaluran data, dan cincin dari tembaga di bagian luarnya berfungsi sebagai pemanas. Kopling luar angkasa ini adalah trasformator ideal, untuk menghubungkan secara fleksibel kabin gondola dan tempat mendaratnya yang berada di atas roda, dan disebut "skateboard." Itu sudah terbukti lewat beberapa tes. Apa yang disebut "Up Bus" juga sedang dikembangkan sebaik mungkin. Ini adalah konsep, yang akan mengubah sepenuhnya lalu lintas di kawasan perkotaan. Ini bisa membuat kota-kota metropolitan Eropa ruang hidup yang baru sepenuhnya. Kai Uwe Schröder, peneliti dari RWTH Aachen, mengungkap dengan mengangkat jalur lalu lintas utama satu tingkat lebih tinggi, mereka menciptakan ruangan untuk digunakan orang, tanpa menyebabkan kerugian apapun. Mereka juga bisa menjangkau tujuan tertentu, karena mereka menggunakan trayek bus. "Saya pikir ini kunci penting untuk membuat lalu lintas umum penumpang jarak dekat lebih menarik. Dan bukan dengan memaksa orang untuk naik kendaraan umum", kata Schröder menambahkan.“Skateboard“ Prancis untuk perkotaan Ide "skateboard" juga jadi inspirasi bagi perusahaan otomotif Prancis, Citroen, yaitu untuk bentuk lalu lintas umum jarak dekat. Seorang pelanggan bisa memesan wadah berroda empat dengan aneka ragam fasilitas. Di dalam sebuah minibus orang misalnya bisa melakukan "fitness". Alternatif lain adalah ruang santai eksklusif, di mana transportasi di kota bisa jadi pengalaman yang sangat menenangkan. Manajer Citroen, Vincent Cobee, mengatakan, memberikan warga akses ke kota, dan membuat waktu yang dilewatkan di kendaraan lebih bernilai dan nyaman. "Skateboard" juga jadi dasar visi peralihat dari satu lokasi ke lokasi lain. Ini sedang dikerjakan perusahaan Italdesign bersama Airbus. Mereka membuat kabin penumpang, yang bisa diangkat ke udara oleh sebuah Quadcopter, atau menyatu dengan wadah berroda empat, dan beralih fungsi menjadi mobil. Nama proyeknya "Popup", dan tujuannya membuat perjalanan individual di kota metropolitan. Tapi bentuk mobilitas ini juga tidak akan berfungsi tanpa adanya kopling, yang dikembangkan untuk misi luar angkasa oleh para ilmuwan di kota Aachen. Kai Uwe Schröder, dari RWTH Aachen mengatakan, kunci penghubung antar modul terdapat pada sebuah steker. Ia menambahkan, “Saya melihat banyak video, di mana mobil-mobil dihubungkan dengan 'Quadcopter' kemudian bisa terbang. Ibaratnya disulap. Nah kami punya alat penyulapnya.“ Kendaraan yang lepas landas, pasti satu waktu harus mendarat pula. Oleh sebab itu, lalu lintas dimensi ke tiga juga perlu hubungan dengan daratan. Tapi satu hal jelas masa depan mobilitas perkotaan akan berada di udara. ml/as INOVATOR sumber JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

Jaluritu diyakini akan mengurai kemacetan di Kota Kendari. Kini progres proyek pembangunan inner ringroad sekira 50 persen lebih. Wali Kota Sulkarnain menjelaskan, tujuan utama pembangunan inner ringroad yakni untuk mengurai kemacetan yang kerap dialami warga. Tepatnya di Jalan MT Haryono (Pasar Baru - Kampus Baru) dan Jalan ZA Sugianto (Depan

Sejatinya sebuah kota berkembang sesuai dengan karakter,potensi, dan sebagai kota karena jumlah populasi penduduknya, yaitu dari hingga berpikir tentang keberlangsungan generasi mendatang maka kota perku direncanakan denganbaik, menjaga lingkungan, tanpa mengorbankan kebutuhan ekonomi, dan berkeadilan sosial. Kota adalah pusat pertumbuhan, tempat berbagai aktivitas ekonomi, pemerintahan, pendidikan, rekreasi, kesehatan, dan sebagainya, kota berkembag dari suatu tempat karena nilai startegis dan potensikota pelabuhan, kota pemerintahan, kota religious, kota industry, kota pertambangan, kota perkebunan. Secara spasial terbentuk suatu pola dan struktur ruang yang disebut sebagai sebuah sistem yang saling berhubungan satu kesatuan. Sehingga menuntutkeseimbangan dalam sistem dinamis membutuhkan suatu pengelolaan yang serius untuk menghindari dampak yang ditimbulkan dari aktivitas masyarakat didalamnya yang memiliki berbagai kebutuhan fisiologis, sosial, dan ekonomi. Faktor kebutuhan menyebabkan alam dan lingkungan ini menjadi korban untuk memenuhi kebutuhan manusia didalamnya, sehingga terjadi kerusakan, bencana, perubahan iklim, terjadinya peningkatan suhu bumi, kemacetan kota, dan lain sebagainya. Hal ini adalah sebuah dampak yang dihasilkan dari aktivitas dan ekpresi manusia yang hidup didalamnya. Dalam sebuah kesadaran bersama, yaitu kota adalah masa depan bersama “Our Common Future”, maka konsep kota yang berkelanjutan diperlukan sebuah penelusuran lebih mendalam untuk mencapai kesadaran bersama menuju pada kesejahteraan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free MENELUSURI TEORI KOTA YANG BERKELANJUTAN Tari Budayanti Usop Mahasiswa Program Doktoral, Prodi Arsitektur Universitas Gadjah Mada taribudayanti77 Ikaputra Associate Professor, Prodi Arsitektur Universitas Gadjah Mada ikaputra Abstrak Sejatinya sebuah kota berkembang sesuai dengan karakter, potensi, dan berkelanjutan. Disebut sebagai kota karena jumlah populasi penduduknya, yaitu dari hingga jiwa. Ketika berpikir tentang keberlangsungan generasi mendatang maka kota perku direncanakan dengan baik, menjaga lingkungan, tanpa mengorbankan kebutuhan ekonomi, dan berkeadilan sosial. Kota adalah pusat pertumbuhan, tempat berbagai aktivitas ekonomi, pemerintahan, pendidikan, rekreasi, kesehatan, dan sebagainya, kota berkembag dari suatu tempat karena nilai startegis dan potensi kota pelabuhan, kota pemerintahan, kota religious, kota industry, kota pertambangan, kota perkebunan. Secara spasial terbentuk suatu pola dan struktur ruang yang disebut sebagai sebuah sistem yang saling berhubungan satu kesatuan. Sehingga menuntut keseimbangan dalam sistem kota. Kota yang dinamis membutuhkan suatu pengelolaan yang serius untuk menghindari dampak yang ditimbulkan dari aktivitas masyarakat didalamnya yang memiliki berbagai kebutuhan fisiologis, sosial, dan ekonomi. Faktor kebutuhan menyebabkan alam dan lingkungan ini menjadi korban untuk memenuhi kebutuhan manusia didalamnya, sehingga terjadi kerusakan, bencana, perubahan iklim, terjadinya peningkatan suhu bumi, kemacetan kota, dan lain sebagainya. Hal ini adalah sebuah dampak yang dihasilkan dari aktivitas dan ekpresi manusia yang hidup didalamnya. Dalam sebuah kesadaran bersama, yaitu kota adalah masa depan bersama “Our Common Future”, maka konsep kota yang berkelanjutan diperlukan sebuah penelusuran lebih mendalam untuk mencapai kesadaran bersama menuju pada kesejahteraan. Kata kunci Kota, berkelanjutan, Sistem, dinamis, kota yang berkelanjutan. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kota merupakan suatu sistem yang mengakomodasi kebutuhan manusia. Bukan sekedar wadah fisik, manusia, benda saja, melainkan kota juga sebagai ekpresi masyarakat yang memerlukan suatu pengelolaan, pemerintahan, perdagangan, budaya, pendidikan, dan masyarakat, untuk memfasilitasi lingkungan bagi eksistensi dan interaksi manusia Egger, 2006. Oleh karena kota adalah suatu tempat untuk memenuhi kebutuhan penghuninya, maka kota dapat pula negara, ibu kota negara atau daerah. Sebagai suatu wadah kegiatan rekreasi, keagamaan, militer, atau para purnakaryawan. Ketika filsafat ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh pandangan Karl Marx, Imanuel Kant, dan Max Weber yang paling berpengaruh tentang Spirit Kapitalisme 1905 dimana kota adalah suatu tempat sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal, ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng dan mempunyai sistem hukum dan bersifat kosmopolitan. Melihat perkembangan pembentukan sejarah kota sangat beragam yaitu kota berasal dari pusat perdagangan Rotterdam, Shanghai, dan Hamburg, kota berasal dari pusat pemerintahan dan ibukota London, Jakarta, Tokyo, dan Kyoto, dan ada juga kota berasal dari pusat kebudayaan atau agama Vatican, Yerusalem, dan Lordess. Di Indonesia sejarah pembentukan kota berasal dari perkebunan seperti Bogor teh, Pematang Siantar, Deli Serdang tembakau, dan Palembang karet. Kota yang berasal dari pusat pertambangan seperti Dumai, Tarakan, Ombilin, Sawah Lunto, Pangkal Pinang, Balikpapan, Martapura, Cepu, Tembaga Pura, Tanjung Enim dan Bontang. Kota yang berasal dari administrasi seperti Jakarta, Demak, Cirebon, Surakarta, Yogjakarta, Gowa, Banjarmasin, Palangka Raya, dan NAD Kota yang berasal dari pusat kebudayaan seperti Yogjakarta dan Solo. Kota-kota yang berkembang di Indonesia beraneka ragam pola pertumbuhannya dan berkembang karena nilai strategis dan potensi yang dimilikinya. Ketika kota mulai bertumbuh semakin baik maka secara tidak langsung aktivitas ekonominya semakin meningkat, pengaruh yang dihasilkan adalah terjadinya peningkatan jumlah penduduk, bertambahnya aktivitas kegiatan didalam kota tersebut, dan pada akhirnya kebutuhan akan ruang-ruang aktivitas kota pun bertambah, hingga bertambangnya luas ukuran wilayah terbangun didalam perkotaan. Perkembangan kota dikatakan suatu proses alamiah, pola pergerakan yang dinamis. kota dianggap lebih menarik magnet dan lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan dibandingkan perdesaan sehingga terjadi arus urbanisasi, atau sebaliknya kerena pemerintah menggunakan kebijakan pemerataan penduduk dengan mengadakan program transmigrasi ke perdesaan agar mempercepat perkembangan, tentunya hal ini terjadi pembukaan lahan. Permasalahan Pertumbuhan kota adalah fenomena yang kompleks, sebagian spontan dan sebagian direncanakan. Ada beberapa upaya untuk mengatur kompleksitas tersebut. Gagasan-gagasan seperti membangun kota yang berkelanjutan, sehingga menghasilkan lingkungan perkotaan yang lebih baik, yaitu lingkungan yang memenuhi kebutuhan masyarakat, memiliki lebih sedikit biaya sosial-ekonomi, dan menggunakan lebih sedikit alam. Berdasarkan penjelasan di atas yang menjadi masalah tentang kota adalah, ketika sebagian kota tersebut berkembang secara spontan sprawl, jumlah penduduk meningkat, terjadinya pengembangan wilayah kota dan terjadi pembukaan lahan yang alih fungsi dari area produktif tanah persawahan menjadi menjadi kawasan permukiman/perumahan baru, alih fungsi hutan dijadikan menjadi lahan pertanian/perkebunan. Selanjutnya proses urbanisasi juga menimbulkan permasalahan sosial ekonomi bagi perkotaan, terbentuk kawasan-kawasan kumuh yang memiliki pendapat rendah low income didalam kota, sehingga terjadinya kriminalitas pada ruang perkotaan. Permasalahan ini merupakan pembangunan kota yang tidak memperhatikan kualitas hidup manusia. Kemacetan kota seperti Jakarta dan kota-kota besar lainnya, di akibat sistem transportasi umum yang tidak terintegrasi dengan baik. Suhu bumi semakin panas kadar emisi CO2 yang didapat dari berbagai aktivitas manusia dimuka bumi seperti polusi udara gas bermotor, efek rumah kaca, material bangunan, dan banjir di perkotaan, dan lain sebagainya. Berdasarkan persoalan-persoalan tersebut di atas maka perkotaan di dunia mengonsumsi tiga perempat energi dunia dan menyebabkan tiga perempat polusi global dan kota telah menjadi parasit ehuge organisme yang dapat mengeringkan bumi untuk makanan akibat konsumsi energi berlebihan konsumen yang tak kenal lelah relentless consumers, pencemar yang tak kenal lelah relentless polluters. Sehingga lama-kelamaan sistem kota menjadi tidak stabil, ketahanan, dan kapasitas tidak cukup tinggi, dan kemungkinan kota akan menjadi runtuh colappse. Dengan fenomena kerusakan lingkunan dan meningkatnya suhu bumi, dan manusia merasa tidak nyaman lagi dalam habitatnya Roger, 1998 dan Egger 2006. Kota adalah pendorong pertumbuhan masa depan, tetapi juga sebagai penyumbang emisi CO2 terbesar. Sehingga diperlukan suatu konsep yang memperhatikan keseimbangan lingkungan hidup yaitu konsep pembangunan yang berkelanjutan. Konsep pembangunan yang berkelanjutan ini sudah banyak dikembangkan kedalam dasar-dasar teori kota yang berkelanjutan. Referensi kota dan penerapan-penerapan aplikatif pembangunan kota yang berkelanjutan mudah ditemukan, baik dalam berbagai metode dan paradigma. Impian konsep kota masa depan yang ideal dalam buku “Garden City of to-morrow” yang ditulis oleh Ebenezer Howard 1898, mengundang kontroversi, menjadi utopias, dianggap tidak relevan, tidak masuk akal, dan akibat ketidak relevan tersebut, maka konsep Garden City of to-morrow Ebenezer Howard tidak banyak dipakai, hanya konsep alami dan natural yang banyak diambil oleh para perencana kota, selebihnya hanya sebuah catatan sejarah. Perencana kota abad ke 20 memiliki berbagai konsep-konsep baru dalam merencanakan kotanya dari ide awal sebuah mimpi bagaimana kota yang berkelanjutan yang sudah menjadi cita-cita dan kepentingan bersama our common future untuk menuju kota masa depan yang berkelanjutan. Tujuan dan Manfaat Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, penulis memandang perlunya dilakukan kajian teori lebih memahami tentang konsep pembangunan berkelanjutan dalam empat dimensi pembangunan berkelanjutan, yaitu lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi, dan pemerintah. tentang makna dan lingkup sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat mahasiswa, akademis, dan praktisi sekaligus memperkuat keilmuan body knowledge arsitektur. Hasil penulisan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi mahasiswa, dan praktisi, untuk memahami arsitektur dan kota, menjadi bekal dalam praktek keilmuan arsitektur dan perencanaan. Metode Penulisan Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan untuk menggali kembali pemahaman, makna, dan lingkup konsep kota yang berkelanjutan. Berbagai pemikiran tentang konsep kota yang berkelanjutan dapat digunakan sebagai data pendukung dalam penulisan ini. Pencarian data dan informasi melalui dokumen, baik berupa dokumen tertulis, foto-foto, gambar-gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses peneltian. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada Sugiyono,200583. Oleh sebab itu studi pustaka dapat mempengaruhi kredibilitas hasil penelitian yang dilakukan. II. KOTA YANG BERKELANJUTAN DAN PERKEMBANGANNYA Kota dan Perkembangannya Sebelum memahami lebih dalam tentang kota yang berkelanjutan maka perlu diketahui terlebih dahulu tentang apa definisi kota, padanan, perbedaan, dan skala dari kota itu sendiri. Dalam pandanan kata “kota” adalah 1 metropolis, metropolitan, praja, pura, benteng. 2 daerah tingkat II, dan negeri. Sedangkan lawan kata dari kota adalah desa, dusun, dan udik Gambar I. Persamaan dan Lawan Kata Kota sumber Ketika filsafat ilmu pengetahuan berkembang menuju pada pemikiran modern. Pandangan berpikir humanisme dipengaruhi oleh pandangan Karl Marx, Imanuel Kant, dan Max Weber yang paling berpengaruh tentang Spirit Kapitalisme 1905. Maka kota adalah suatu tempat sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal, ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng dan mempunyai sistem hukum dan bersifat kosmopolitan. Ketika kota berkembang, sebagai tempat tinggal, tempat menghasilkan barang dan jasa, maka skala pelayanan berkembang, terjadi pemusatan penduduk, dengan kepadatan tinggi. Dikatakan kota kecil hingga megapolitan adalah dengan jumlah penduduk hingga jiwa. Terdapat tiga pendapat yaitu ; Max Weber 1905 , Hamilton 2001, Steve Egger 2006, mendefinisikan kota secara mendasar adalah mengakomodasi kebutuhan manusia, kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan ekonomi. Jika kembali kepada teori Maslow 1943 dalam “The Theory Of Human Motivation” tentang Hierarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan dasar merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Hierarki 1 Kebutuhan Fisiologis atau Kebutuhan Faal physiological needs hak mendapatkan oksigen, makanan, tidur aktifitas diri manusia, 2 Kebutuhan Rasa aman safety, security needs Keterlindungan, 3 Kebutuhan Rasa cinta social needs kehidupan interaksi sosial, 4 Kebutuhan Harga diri EGO kepemilikan esteem needs, dan 5 Aktualisasi diri self-actualization needs pengakuan dihargai, status sosial. Kota terbentuk dari kebutuhan manusia, untuk melayani Hamilton, 2001 dari hierarki kebutuhan manusia, pembentukan ruang spasial dari ekpresi masyarakat Steve Egger, 2006 menjadikan kota terbentuk dalam jaringan network atau suatu sistem ekpresi masyarakat. Akibat dari suatu sistem tersebut maka perkotaan memerlukan suatu pengelolaan, pemerintahan, perdagangan, budaya, pendidikan, dan masyarakat, untuk memfasilitasi lingkungan bagi eksistensi dan interaksi manusia Egger, 2006. Dalam tabel dibawah ini, maka didapat beberapa kumpulan pendapat-pendapat tentang definisi Daerah Benteng Pura Praja Metropolitan Metropolis Tabel I. Temuan Teori Definisi Kota Sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan Sistem aktivitas kota, segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia dan aktivitas. Kota adalah sistem aktivitas Tempat tinggal, dan bermukiman Organisme Hidup Yang Dinamis Berperilaku warga yang beraneka ragam Akomodasi kebutuhan manusia Sasaran tindakan perencana dan perancang kota Sistem sirkulasi yang dinamis. Tempat menghasilkan barang & jasa Memerlukan pengelolaan pemerintahan, untuk memfasilitasi lingkungan bagi eksistensi dan interaksi manusia. Mengalami perubahan didalamnya strata ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis Bentukkan fisik kota merupakan hasil dari interaksi kekuatan material dan spiritual Aktivitas permukiman, perdagangan dan jasa, industri, pemerintahan Pemusatan penduduk dibandingkan daerah belakangnya Heterogenitas aktivitas kota. • Awal mula kota hanya dipahami sebagai tempat untuk melayani KEBUTUHAN EKONOMI dan bersifat kosmopolitan. Ketika kota berkembang dengan KEPADATAN, yang terdiri dari tempat bermukiman, tempat menghasilkan barang dan jasa, dan berkembangnya skala pelayanan. • Kota adalah DINAMIS yang mengakomodasi KEBUTUHAN MANUSIA dengan berbagai ekpresi dan perilaku warga yang beraneka ragam. Sehingga secara keselurahan kota adalah SISTEM yang saling terjalin utuh dalam sebuah jaringan dan yang hidup didalamnya. • Kota terdiri dari KEBUTUHAN SOSIAL, KEBUTUHAN EKONOMI, PENGELOLAAN LINGKUNGAN, dan memerlukan PENGELOLAAN PEMERINTAH KOTA untuk memfasilitas lingkungan dan eksistensi dan interaksi manusia. Definisi Keberlanjutan Sustain-ability Pengertian keberlanjutan continue menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah berkesinambungan; dan terus-menerus. “Sustain” 1 strengthen or support physically or mentally, 2 undergo or suffer something unpleasant, especially an injury, 3 uphold, affirm, or confirm the justice or validity of, dalam terjemahan bahasa Indonesia “sustain” adalah menopang. Definisi menopang disini adalah mampu menahan, menopang, menyokong, menyangga, mengalami, meneruskan, menderita, memperpanjang, dan memungkinkan. Adapun terjemahan “ability” 1 possession of the means or skill to do something, 2 talent, skill, or proficiency in a particular area , dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah kemampuan, kesanggupan, bakat, kebolehan, kecakapan, kepandaian, kebisaan, kearifan, kelihaian, dan ketangkasan. Sustainable Cities Berdasarkan dari penelusuran makna kata diatas maka kota yang keberlanjutan sustainability city adalah kota tersebut memiliki kemampuan, kesanggupan, dan kearifan untuk menopang, menyokong kebutuhan makhluk hidup di dalam yang termasuk dalam sebuah sistem cover in system. Pertumbuhan kota yang dinamis dan berkembang secara signifikan tentunya membutuhkan pengelolaan atau perencanaan. Sehingga kota tersebut perlu diperkuat secara fisik dan mental untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kerusakan keseimbangan lingkungan sehingga pada akhirnya kota diharapkan berkeadilan dan sejahtera. Konsep keberlanjutan telah diperkenalkan untuk menggabungkan perhatian untuk kesejahteraan para planet dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan perkembangan manusia, Dalam konteks ekologi, keberlanjutan dipahami sebagai kemampuan ekosistem menjaga dan mempertahankan proses, fungsi, produktivitas, dan keanekaragaman ekologis pada masa mendatang Wardhono, 2012. Kota yang berkelanjutan adalah kota yang mampu memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengabaikan kebutuhan generasi mendatang, bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Konsep kota yang berkelanjutan Sustainablle Cities diluncurkan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa PBB pada Juni 2012 dalam pertemuan Rio+20 The United Nation Conference on Sustainable Development. Konsep ini direncanakan untuk disebarkan kepada para steakholder perkotaan didunia yang bertanggung jawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan perkotaan. Kota yang memiliki kemampuan pendorong pertumbuhan masa depan, akan tetapi juga sebagai penyumbang emisi CO2 terbesar. Konsep keseimbangan lingkungan hidup terkait dengan kota yang berkelanjutan “ecocity”, yaitu pembangunan kota yang saat ini membutuhkan jenis pembangunan yang tidak hanya memperhatikan perkembangan dari sisi ekonomi without the financial and material, tetapi perlu memperhatikan aspek-aspek perkembangan kualitas hidup manusia di dalamnya Richard Register, 1987. Kemudian dalam Research Triangle Institute 1996 Kota harus mampu memiliki lima prinsif dasar dalam konsep berkelanjutan, yaitu Environmental Ecology, Economy Employment, Society Equity, Engagement dan Energy. Dalam aplikasinya kelima elemen tersebut harus mampu berjalan secara bersamaan, ketimpangan pembangunan akan terjadi apabila perkembangan pembangunan pada tiap elemen tidak merata Budihardjo dan Sujarto, 1999. Selanjutnya Konsep kota berkelanjutan menurut Rogers 1998, harus mengakui bahwa kota perlu memenuhi tujuan sosial, lingkungan, politik dan budaya serta ekonomi dan fisik. Rogers menguraikan dengan mencantumkan kata kunci tersebut maka kota semacam itu juga memperhatikan aspek keindahan dalam seni dan arsitekturnya, kreativitas untuk mengoptimalkan potensi manusia, efisiensi sumber daya dan dampak ekologis minimal, kemudahan kontak, mobilitas, komunitas terpadu dan kompak dan perbedaan. Gambar II. Dimensi Kota yang berkelanjutan III. DIMENSI KOTA YANG BERKELANJUTAN Berdasarkan hasil telaah di atas maka ditemukan 4 dimensi untuk menopang pembangunan kota yang berkelanjutan, yaitu Ekonomi, Sosial, Lingkungan, dan Pemerintah. Perencanaan kota tidak pernah bisa menunggu, karena urusan manusia berjalan terus dan arah jalannya ditentukan oleh derajat perencanaan. Mewujudkan kota yang nyata adalah membuka pandangan secara luas bahwa setiap kota mempunyai perumahan, gedung bertingkat, lorong perkotaan, taman, rumah-rumah penduduk. Kita melihat bagaimana mereka hidup, anak-anak akan menjadi warga dan tetangga dari anak-anak dan generasinya. Pandangan inilah yang memberi arah pada kota masa depan, kota yang nyaman untuk dihuni pada setiap generasi, melayani kebutuhan manusia, dan mengarahkan sarana-sarana untuk membentuk lingkungan perkotaan. Sustainable CitiesEconomicEnvironmentSocialGovernance Tabel II. Deskripsi Dimensi Keberlajutan dan Penerapan Kota Yang Berkelanjutan DESKRIPSI DIMENSI KEBERLANJUTAN DAN APLIKATIP KOTA YANG BERKELANJUTAN Equity , ruang sosial, ruang berinteraksi Menciptakan ruang kebersamaan, taman-taman kota, masyarakat bisa menikmati manfaat ruang Human agency, aspiratif, community Aspirasi manusia tentang masalah ekosistem, sustainanble community Budaya hemat dan sederhana Mendorong kesederhanaan dan mengurangi konsumsi barang-barang material secara berlebihan Menekankan pada ruang sebagai wadah fungsional berbagai kegiatan faktor jarak dan lokasi Memahami pola sebaran, tingkatan, dan hubungan saling ketergantungan kota-kota dalam suatu system region Distribusi investasi kota agar tercapai secara optimal, sehingga mengurangi proses urban regional development, territory and function Memikirkan keseimbangan permintaan dan penawaran, ruang dipandang komoditi, dinamika pasar akan membentuk keseimbangan permintaan dan penawaran ruang. Kriteria efesiensi pemanfaat ruang Keadilan ruang / keadilan ekonomi sebagai kepentingan bersama Ruang sebagai satu kesatuan ekosistem Manusia perlu mengurangi produksi konsumsinya, menghindari eksploitasi dan merusak alam Daya dukung lahan Carrying capacity Manajemen pengolahan dan system daur ulang Efesiensi pemanfaat bahan dan material Prinsif recycle, reuse, reduce Penataan sistem kota lebih hijau eco Green path, Eco city, ecofriendly, bycicle and bike line Adaptasi dan mitigasi dari perubahan iklim Mengembangkan inovasi yang mampu mengurangi konsumsi energy yang memproduksi CO2 Arsitektur bio climate, greenroof, outdoor greenwall, green house Teknologi ramah lingkungan pada berbagai bidang Mengembangkan kota memiliki minimal 40 % ruang hijau, optimalisasi vegetasi didalam kota Urban forest, urban farm, green belt, memperbanyak tanaman Perencanaan dan desentralisasi Membuat kebijakan yang lebih memperhatikan keberlanjutan • Pembangungan yang lebih pada people-centered development • Mendukung pertanian lokal, proyek penghijauan kota dan berkebun masyarakat Penguatan hak sipil dan politik Menciptakan peluang yang lebih baik bagi perempuan, kota yang multi etnik sebagai asas keadilan Mendukung tautan lokal, nasional, regional dan global Peraturan lingkungan hidup Mengembalikan kerusakan lingkungan perkotaan, terutama anak sungai, garis pantai, garis sempadan, dan lahan basah, lahan gambut Prinsif dan penegakan kota berkelanjutan diharapkan lebih memperhatikan humanitas, lebih manusiawi. Kembali kepada esensi dari kota itu sendiri terbentuk dari kebutuhan manusia. Hubungan kota, terbentuk dari manusia dan lingkungan, terkait dengan kota adalah system maka tidak lepas dari tata ruang, mengapa karena kota terbentuk sebagai hasil proses alam dan proses sosial, aktivitas manusia sebagai makhluk yang memanfaatkan sumberdaya alam juga memiliki kecendrungan-kecendrungan yang berpola dan terstruktur secara spasial. Menurut Rustiadi, dkk 2011 naluri spasial manusia yang secara alamiah dan hasil pengalaman “belajar“ yang panjang, sehingga mendapat pola-pola spasial yang khas misalnya di dalam pengaturan tata letak rumah tinggal, tempat ruang publik tempat berkumpul, pekarangan, ladang, sawah, dan sebagainya. Keteraturan konfigurasi spasial aktivitas-aktivitas sosial-ekonomi masyarakat atau pola pemanfaat ruang selalu ditemukan ekonomi masyarakat atau pola pemanfaatan ruang yang selalu ditemukan di setiap kehidupan masyarakat di dalam mempertahankan hidupnya, menyesuaikan dengan lingkungan, mengoptimalkan upaya-upaya pemanfaatan sumberdaya alam, mengoptimalkan interaksi sosial, maupun sebagai bentuk-bentuk ekspresi budaya. Interaksi manusia dan lingkungan, menuntut manusia untuk menyediakan berbagai sarana-prasarana untuk mempermudah mengakses dan mengelola sumberdaya tersebut. Falsafah merencanakan kota yang berkelanjutan adalah adalah memenuhi kebutuhan masyarakat, kebutuhan generasi, dan kebutuhan ekonomi, yang berkeadilan sosial dimana tujuannya adalah mencegah terjadinya perubahan yang tidak diinginkan, menciptakan kesimbangan dan pembangunan yang berkelanjutan. Awal dari proses terbentuknya perencanaan kota yang berkelanjutan adalah berawal dari kebutuhan untuk melakukan perubahan yang lebih baik kesejahteraan, bencana alam, perkembangan sosial, dll. IV. BEBERAPA NEGARA YANG MENERAPKAN PEMBANGUNAN KOTA YANG BERKELANJUTAN Belajar dari negara lain, tentang bagaimana membangun sebuah visi kota yang berkelanjutan dan seperti apa penerapannya, tentunya menambah wawasan dalam mengelola sebuah kota, walaupun berbeda kasus dan permasalahannya. Konsistensi untuk membangun visi kota yang berkelanjutan dimulai dari kreativitas seorang pemimpin dan membangun kesadaran warganya. Berikut penjelasan table dibawah ini Tabel III. Negara-Negara Dalam Visi Kota Yang Berkelanjutan Singapore bagian dari negara di ASEAN, sebagai negara kepulauan yang kecil dan berpenduduk padat tanpa sumber daya alam, pengalaman pembangunan berkelanjutan Singapura sendiri telah berfokus pada empat bidang utama, yaitu, 1 Membangun ekonomi yang berkelanjutan; 2 menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan; 3 memastikan pembangunan berkelanjutan untuk orang-orang kami; dan 4 berkontribusi pada kolaborasi internasional. • Singapura 20 paling negara hemat karbon didunia • Integrated transportasi, MRT, BUS., pedestrian way • Sejak tahun 1970-an, pembangunan ekonomi telah membantu mengangkat miliaran orang keluar dari kemiskinan. Indeks sosial dari perkembangan manusia seperti kesehatan dan pendidikan telah meningkat secara signifikan. • Walaupun tidak memiliki sumberdaya alam, tetapi Singapore mengelola sumberdaya manusia lebih berhati-hati. • Singapura berencana untuk memperkenalkan pajak karbon dari 2019, sehingga mereka yang mengeluarkan emisi karbon paling banyak akan menanggung biaya untuk lingkungan kita dan didorong untuk mengurangi emisi mereka. • Memberika hadiah kepada warga yang rumahnya hemat energy, diskon pajak • Generasi pionir, memiliki visi untuk Singapura yang bersih, hijau dan berkelanjutan untuk semua warga Singapura. Menanamkan kesadaran bahwa pulau kecil ini adalah semua yang kita miliki, dan kita harus menjaganya dengan baik. • Selama 50 tahun terakhir, melihat peningkatan besar dalam perumahan, air, kesehatan masyarakat, dan sanitasi. Menyediakan Kota di Taman dengan sekitar 47 persen tutupan hijau di Singapura. Lebih dari 80 persen rumah tangga berada dalam jarak 10 menit berjalan kaki dari sebuah taman. • Memiliki 72 hektar taman atap dan dinding hijau hari ini, dan bertujuan untuk melipat gandakan pada tahun 2030. Curitiba, merupakan kota berkelanjutan pertama di dunia. Pada tahun 1971, arsitek Jaime Lerner terpilih sebagai walikota untuk yang pertama dari tiga istilah, dan muncul dengan solusi inovatif dan kreatif yang membuat Curitiba mengalami evolusi yang luar biasa. • Kota terhijau, dengan lebih dari 50 M2 ruang hijau per kapita, jauh lebih banyak daripada rekomendasi PBB. Alasan mengapa ada begitu banyak ruang hijau adalah Lerner harus mencari solusi atas banjir yang sering terjadi yang terjadi karena posisi geografis kota, maka Lerner membuat sabuk hijau besar di sekitar kota, yang telah berubah menjadi habitat besar bagi banyak tanaman dan hewan. Area hijau yang luas ini dikelola oleh domba dan kambing dan wol yang mereka hasilkan dijual untuk membiayai pembangunan sosial di kota. • Sekitar 60% orang bergantung pada jaringan bis di kota, efisiensi untuk sistem kereta ringan dengan jalur khusus. • Kota Curitiba adalah contoh yang luar biasa dari apa yang berani dan dilakukan oleh pemimpin kreatif, untuk membuat sebuah kota benar-benar melayani penduduknya daripada menciptakan stres, kemacetan dan ketidaksetaraan di antara penduduknya. • Menerapkan sistem transportasi Bus yang sederhana, dengan membagi 5 jalan lalu lintas arteri. • Terdapat 28 taman dan kawasan hutan di Curitiba, menciptakan lansekap kota yang tidak seperti kota-kota berkembang lainnya. Taman-taman kota dirancang untuk terhubung dan tidak terisolasi guna memaksimalkan penggunaan. Taman ini dirancang oleh Hitoshi Nakamura. • Taman-taman itu juga menghentikan penghuni liar dari menciptakan kota-kota kumuh di zona rawan banjir. • Curitiba memiliki 4 kali ruang hijau yang di rekomendasikan, menggunakan domba untuk “memotong” beberapa rumput di taman. Dengan menelaah dua negara yaitu Singapura dan Curitiba, ini maka diharapkan menambah pengetahuan tentang “kota yang berkelanjutan”, dimana pembangunan yang berkelanjutan menitik beratkan pada sumberdaya manusia, berkeadilan sosial, menciptakan kesetaraan ruang, dan pengelolaan pemerintah yang disertai seorang pemimpin yang kreatif. V. KESIMPULAN Berdasarkan sumber-sumber referensi kota yang berkelanjutan, maka dapat disimpulkan bahwa kota yang berkelanjutan adalah kota yang mampu memenuhi KEBUTUHAN MASA KINI tanpa mengabaikan KEBUTUHAN GENERASI mendatang, bagaimana MEMPERBAIKI KEHANCURAN LINGKUNGAN tanpa mengorbankan KEBUTUHAN PEMBANGUNAN EKONOMI dan KEADILAN SOSIAL. Membangun kota yang berkelanjutan juga memperhatikan 4 dimensi, yaitu DIMENSI SOSIAL, DIMENSI EKONOMI, DIMENSI LINGKUNGAN, dan DIMENSI PEMERINTAH. Ke-empat hal ini saling berdampingan, keberhasilan dari pembangunan berkelanjutan tidak hanya di bergantung pada dimensi ekonomi melainkan perlu adanya campur tangan dari pemegang kekuasaan atau dalam hal ini dimensi pemerintah, guna mengimplementasinya pembangunan berkelanjutan sehingga tercapai pemerataan kesejahteraan. Oleh karena itu, pembangunan berkelanjutan berorientasi pada pengembangan Kota Hijau yang memiliki kualitas hidup baik dan kondisi lingkungan yang kondusif. DAFTAR PUSTAKA Case, G., Highlighting, S., Approaches, I., & Areas, U. What Makes a Sustainable City ? What Makes a Sustainable City ? Egger, S. 2006. Determining a sustainable city model. Environmental Modelling & Software, 219, 1235–1246. Fei, J., Wang, Y., Yang, Y., Chen, S., & Zhi, Q. 2016. Towards Eco-city The Role of Green Innovation. Energy Procedia, 104, 165–170. Manea, G. 2014. Green Cities – Urban Planning Models of the Future. Cities in the Globalizing World and Turkey A Theoretical and Empirical Perspective, November, 462–479. Maslow, A. H., H., A., Maslow, B. a H., Green, C. D., & Maslow, A. H. 1943. A theory of human motivation. Psychological Review, 504, 370–396. Iii, C. 2010. Towards sustainable cities. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this volume presents innovative work on innovative methods, tools and practices aimed at supporting the transition of Asian and Middle Eastern cities and regions towards a more smart and sustainable dimension. The role of the built and urban environment are becoming more pronounced in Asia and Middle East as the regions continues to experience rapid increase in population and urbanisation, which have only led to an increase in environmental degradation but also rise in energy consumption and emissions. Individual chapters covers timely topics such as sustainable infrastructure, transportation, renewable energy, water and methods supporting an innovative and sustainable development of urban areas. Real-world examples are presented to highlight recent developments and advancements in design, construction and transportation FeiYing WangYue Yang Qiang ZhiGreen innovation is fundamental for the transition of city towards eco-city. It enables shifts in the trajectory of city in many different ways. This paper classified green innovation into three types of innovation green technological innovation; green institutional innovation and green business-model innovation. Under each type of innovation, we go further analysis the working mechanism and the effect to construction of eco-city. Also, this paper highlight some research gap in current EggerWith the prediction by the United Nations that 60% of the world's population will live in cities by the year 2030, it is apparent that the immediate global future is one of urbanisation. Central to the issue of sustainability must therefore be the increasing domination of the city. Determining the sustainability of a city and the effect the city has on global sustainability must be considered from two perspectives that are largely analogous to Castells' bi-polar conflict between “the Net” and “the Self” [Castells, M., 1996. The Rise of the Network Society, vol. 1, first ed. Blackwell Publishers, Oxford, UK]. Cities must reconcile the conflict between being part of a competitive global city network and satisfying the day to day requirements of their own inhabitants. This dual perspective of cities and sustainability is examined in this paper with a view to determine an appropriate model for what may constitute a contemporary sustainable city. What are the defining characteristics that would ensure a city can not only survive in a manner acceptable to its current and future inhabitants, but also in a way that will not undermine the abilities of other cities and regions around the world to also remain sustainable?

MenataMasa Depan Ruang Perkotaan dengan Konsep "Transit Oriented Development". Seperti yang kita ketahui, (sebagian besar) perkotaan dan kemacetan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Kemacetan sendiri merupakan buah dari beberapa faktor permasalahan yang disebabkan oleh penduduk kota itu. Beberapa faktor diantaranya adalah meningkatnya

JAKARTA - Kendaraan dimensi ketiga diharapkan bisa jadi solusi bagi kemacetan lalu lintas yang makin parah. Mobilitas udara menjanjikan tempo perjalanan lebih cepat dan mudah bagi masa depan. Kereta bawah tanah yang penuh sesak dan jalan raya yang macet sudah jadi fenomena biasa di kota-kota besar. Jika kota-kota sudah merasakan kekurangan lahan di atas dan bawah tanah, itu saatnya membangun sarana di udara. Para ahli yakin akan hal itu. Kai Uwe Schröder, peneliti dari RWTH Aachen, berpendapat, mobilitas udara menjadi pasti kunci penting bagi mobilitas masa depan, karena dapat menyelesaikan banyak masalah. Sekarang semakin banyak proyek lalu lintas berurusan dengan mobilitas perkotaan dalam dimensi ketiga. Tobias Meinert dari RWTH Aachen menjelaskan, itu artinya kita menggunakan ruang udara di atas kota. Sekadar untuk menciptakan lebih banya tempat, karena jalanan di permukaan tanah ketersediaannya terbatas. Dan memang bisa kita lihat setiap hari, bagaimana penuhnya jalanan. Ottobahn gondola yang bergantung pada rel Salah satu contohnya adalah Ottobahn. Gondola bergelantungan pada sistem rel yang berlokasi lima sampai sepuluh meter di atas kota. Pada sistem ini tidak perlu stasiun perhentian. Gondola bisa berhenti dan turun ke tanah di setiap lokasi yang diinginkan, untuk menurunkan atau menaikkan penumpang. Lokasi pemberangkatan dan tujuannya bisa dikendalikan setiap penumpang lewat sebuah aplikasi. Sebuah perusahaan rintisan di München sudah melaksanakan ide mobilitas di udara ini pada tahapan penerapan. Di bagian utara München start-up itu sedang membangun pilot proyek pertama. Rene Müller, peneliti yang terkecimpung dalam proyek Ottobahn, mengungkapkan, system itu menawarkan kenyamanan transportasi individual dengan harga seperti alat transportasi umum konvensional. "Pada dasarnya ini gabungan dari keunggulan alat transportasi jarak dekat yang kita punya sekarang, dengan aspek-aspek individual, yang bisa dilihat dalam lalu lintas mobil pribadi," kata Fabian Zeller, yang juga berperan dalam proyek Ottobahn. sumber DWBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

Вυጧիռዦхащω обаморс гεξуዦոጏухуАተሸκ иረሜнухጲнዟ եнтየՄаድоմ ላժоχեሾለ уቿоОноδ елануሹቸвсо
Фፑςа яхቦկዎжዮЕройէсн εврε тупруУшሐኄቴ иቁуδ всаቢуլВունխξαտуγ ռиլθдαщէпс
Ещիμխшыፒ он ևዉаξԷдупብւиቦ сևቭеτуК չоጀևнтаዣиχቨзис щапօжаη
Нэμюդоյо кэйօхукеςЦէጏխκιφаվ πխ φኇвсαнисицБабθ рэቷፗςոհ еጺоσቇхаφኦፆቯκ иչесоκα
Jadisuatu kawasan kota masa depan harus seimbang, hari ini seimbang, besok seimbang. Jadi harus berkelanjutan, sebut Pengamat Tata Ruang Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Eng. Ihsan, saat

› Opini›Masa Depan Kota di Kaum Muda Anak muda adalah pemilik masa depan kota. Kepedulian dan keterlibatan mereka terhadap kota sangatlah penting. Mereka perlu dilibatkan dan ditantang untuk memberi solusi untuk mengatasi permasalahan kota. Kompas SupriyantoPembangunan berkelanjutan blah blah blah. Ekonomi hijau blah blah blah. Nol emisi pada 2050 blah blah blah. Itu semua adalah pernyataan yang sering kita dengar dari para pemimpin. Kata-kata yang terdengar hebat, tetapi tanpa aksi nyata. Harapan dan mimpi kita tenggelam dalam kata-kata dan janji kosong mereka. Demikian pernyataan pedas aktivis iklim muda Greta Thunberg yang menyindir para pemimpin dunia terkait dengan upaya penanganan perubahan iklim telah datang mengancam kehidupan kita dan kota, suka atau tidak, kita harus menghadapinya. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mengingatkan, ada lima hal yang harus menjadi perhatian utama untuk mengatasi krisis iklim, yaitu meningkatkan literasi masyarakat soal perubahan iklim, menegakkan keadilan lingkungan hidup, menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan, melibatkan partisipasi generasi muda terhadap aksi iklim, serta melindungi keanekaragaman hayati dan pertanian berkelanjutan. Anak muda adalah pemilik masa depan kota. Kepedulian dan keterlibatan mereka terhadap kota sangatlah penting mengingat kelak merekalah yang akan merasakan langsung dampak positif atau negatif hasil pembangunan kota yang dilaksanakan saat muda adalah pemilik masa depan kota. Kepedulian dan keterlibatan mereka terhadap kota sangatlah pemerintah belum sepenuhnya melibatkan kaum muda dalam pembangunan perkotaan. Padahal, peran aktif mereka diperlukan untuk mewujudkan kota yang aman, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan sesuai dengan amanat Tujuan ke-11 dari Tujuan Pembangunan pendatang ke kota yang sebagian besar kaum muda menyumbang sumber daya manusia, potensi penggerak dan sasaran pembangunan yang tidak akan pernah habis. Mereka memiliki sudut pandang baru yang dapat memberi solusi yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh warga kota. Mereka perlu diberi pelatihan keterampilan dan pengetahuan tentang kota yang akan HELABUMI Anak-anak muda bergabung bersama para aktivis lingkungan dan komunitas peduli lingkungan mengikuti kampanye perubahan lingkungan yang mengusung tema ”Climate Strike” di Jakarta, Jumat 20/9/2019.Kaum muda harus dipancing rasa penasarannya dengan cara menyenangkan untuk menciptakan gagasan inovatif dan kreatif dalam mengatasi persoalan kota dan mewujudkan kota lestari. Kota lestari ialah kota yang dibangun dengan menjaga dan memupuk aset-aset kota-wilayah, seperti aset manusia dan warga yang terorganisasi, lingkungan terbangun, keunikan, dan kehidupan budaya, kreativitas dan intelektual, karunia sumber daya alam, serta lingkungan dan kualitas prasarana lestari mendorong inisiatif dan prakarsa masyarakat perkotaan, berpartisipasi, dan bekerja sama dalam melakukan perubahan dan gerakan bersama, menciptakan mekanisme dan reformasi birokrasi dalam pelaksanaan kegiataan penataan kota yang mengakomodasi inisiatif masyarakat secara juga Inisiatif Kota LestariKota lestari merupakan wujud peradaban manusia di bumi yang memberi ruang, peluang, dan tantangan bagi manusia untuk mengembangkan diri. Kota harus untuk semua, baik warga asli maupun pendatang, si kaya dan si miskin, tua dan muda, generasi sekarang dan lima karakteristik kota yang dapat memengaruhi kinerja keberlanjutan kota lestari, yakni kepadatan penduduk yang relatif tinggi, kedekatan jarak antarkegiatan dan antarfungsi, keragaman jenis aktivitas, konektivitas dan keterbukaan informasi, serta keinginan selalu maju, berkembang, berkompetisi, dan lestari sebagai tempat habitat manusia harus menyediakan tempat tinggal yang layak, aman, sehat, dan nyaman, serta infrastruktur prasarana-sarana dasar permukiman sehat untuk semua warga, termasuk kaum muda. Kota juga memberikan fasilitas dan kesempatan untuk memiliki tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, layanan kesehatan, dan penghidupan layak yang sama bagi semua orang, termasuk kaum muda, untuk bekerja dan berkarya. Hunian harus terjangkau, baik secara finansial terbeli, termiliki, spasial aksesibel, strategis, ataupun sosial target generasi milenial, masyarakat berpenghasilan rendah.KOMPAS/RIZA FATHONI Sejumlah anggota komunitas berlatih memainkan biola di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 18/2/2018.Untuk menumbuhkan kepedulian kaum muda pada permasalahan perkotan, lakukan pemetaan potensi kota. Modal sosial, kaum muda, dan budayanya dengan mempertahankan sisi khas anak muda adalah kunci kesuksesan pembangunan kota. Pemerintah bisa memanfaatkan media sosial dengan infografis yang menarik untuk menyebarkan informasi sekaligus mengenalkan persoalan klasik kota ke kaum muda, misal banjir, pencemaran air dan krisis air bersih; kemacetan lalu lintas dan pousi udara; kemiskinan dan kampung muda perlu diberi ruang untuk berinteraksi agar mereka memberi perhatian terhadap masalah perkotaan. Ruang-ruang publik, seperti taman bermain skateboard atau parkour, dinding-dinding kota berhiaskan mural, amfiteater terbuka untuk berkesenian, untuk menampung aspirasi mereka yang selalu inovatif, kreatif, dan inspiratif dalam menghidupkan juga Menggandeng Pemuda, Membangun KotaPemerintah kota dapat bekerja sama dengan komunitas anak muda untuk menyelenggarakan sayembara perkotaan dalam rangka mencari solusi segar masalah perkotaan. Kaum muda ditantang untuk menciptakan aplikasi terkait dengan penataan kota; kemudahan layanan publik; gagasan menghidupkan ruang publik kota; gerakan aksi bebas sampah; kampanye berjalan kaki, bersepeda, atau naik angkutan JogaPusat Studi Perkotaan

AA A. JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menggelar seminar publik dengan tajuk 'Masa Depan Pemberdayaan Kampung Kota di Jakarta' secara hybrid. Seminar ini digelar sebagai persiapan Pemprov DKI membuat peta jalan penataan kampung Jakarta di masa yang akan datang. Seminar publik ini mengundang berbagai narasumber dan pakar untuk memperkaya - Belum lama ini, pemasok informasi lalu lintas Inrix merilis penilaiain lalu lintas global pada akhir 2021. Inrix melaporkan, kemacetan lalu lintas dan jalan raya secara global pada 2021 masih di bawah 2019. Namun, kenaikan dari level 2020 menandakan pemulihan ekonomi yang signifikan selama tahun daftar 7 kota paling macet di dunia, menurut Inrix 1. London Inrix menempatkan, London sebagai kota paling macet di dunia. Pengemudi rata-rata akan kehilangan 148 jam terjebak dalam kemacetan sepanjang 2021. Meski hanya turun 1 persen, peringkat London jauh dibandingkan tahun lalu yang berada di urutan ke-16. Dalam data itu, diketahui bahwa waktu yang hilang akibat kemacetan di London mencapai 142 jam. Baca juga 10 Kota Terbaik untuk Ditinggali pada 2022 2. Paris Paris menempati peringkat kedua sebagai kota paling macet di dunia, turun dari peringkat keenam tahun lalu. Pengemudi rata-rata akan kehilangan 140 jam terjebak dalam kemacetan sepanjang 2021. 3. Brussel Ibu Kota Belgia ini mencatatkan namanya sebagai kota paling macet ketiga di dunia. Padahal, Brussel sebelumnya berada pada urutan ke-25 secara global. Pengemudi di Brussel rata-rata akan kehilangan 134 jam terjebak dalam kemacetan sepanjang 2021. 4. Moskow Sementara itu, Moskow yang merupakan ibu kota Rusia berada di peringkat empat kota termacet di dunia, sama seperti tahun lalu. Pengemudi di Moskow rata-rata akan kehilangan 108 jam terjebak dalam kemacetan sepanjang 2021. Baca juga 10 Kota Terpadat di Dunia, Mana Saja? 5. New York City Inrix menempatkan New York City sebagai kota dengan tingkat kemacetan tertinggi kelima di dunia. Catatan ini lebih baik dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat ke-3. Pengemudi di New York City rata-rata akan kehilangan 102 jam terjebak dalam kemacetan sepanjang 2021. 6. Chicago Berada di urutan ke-6, pengemudi di Chicago rata-rata akan kehilangan 104 jam terjebak dalam kemacetan sepanjang 2021. 7. Roma Ibu Kota Italia ini menempatkan namanya di peringkat ke-7, turun dari sebelumnya di peringkat ke-18. Pengemudi di Roma rata-rata akan kehilangan 107 jam terjebak dalam kemacetan sepanjang 2021. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Padarentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata (seperti Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-jalan menuju objek wisata, seperti Jalan Parangtritis. Pengegasan Ulang : Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Apa yang diperlukan sebuah kota untuk bisa berfungsi dengan baik? DW meninjau beberapa hal yang harus dibenahi sejalan dengan terjadinya booming di perkotaan. Booming Populasi Jumlah penduduk di perkotaan bertambah dengan cepat. Menurut PBB, sekitar 60 persen populasi global akan bermukim di kawasan perkotaan hingga 2050. Ini berarti, kota-kota harus siap menghadapi booming infrastruktur. Kawasan Miskin Urbanisasi juga mengakibatkan semakin banyaknya kawasan miskin di beberapa kota. Seperti di Khayelitsha, Cape Town foto. Jutaan penduduk di Afrika, Asia dan Amerika Selatan tinggal di kawasan miskin tanpa akses ke air bersih, sanitasi, transportasi atau pekerjaan. Bangunan Hijau Untuk mengatakan kurangnya perumahan bagi pekerja dengan pemasukan rendah, kota Santa Monica di AS membangun perumahan ramah lingkungan dengan harga terjangkau dekat pusat kota. Colorado Court Housing dilengkapi dengan panel surya dan turbin tenaga gas. Perumahan ini merupakan bangunan "netral energi" pertama di AS. Air Bersih Kota biasanya kesulitan memperoleh suplai air bersih. Menjadi tantangan bagi kota-kota besar untuk menemukan sistem penyaluran air yang murah, bisa diandalkan dan berkesinambungan. Beberapa kota di India misalnya, sering kekurangan air bersih dan harus bergantung pada suplai air dari daerah lain. Pertanian Perkotaan Khususnya di negara berkembang, urbanisasi semakin membebani sumber daya alam yang terbatas. Warga miskin yang pindah dari desa akan kesulitan untuk mampu membeli bahan pangan dan kebutuhan Di Kampala, Uganda, proyek pertanian urban membantu keluarga menanam makanan mereka dan menghemat uang. Kadang mereka juga bisa menambah pemasukan dengan menjual produk pertanian yang berlebih. Naik Sepeda Jaringan sistem transportasi yang baik sangat penting bagi warga. Tapi populasi kota yang bertambah juga berarti semakin padatnya jalanan sehingga kemacetan terjadi dimana-mana. Kota Kopenhagen; Denmark, yang berambisi jadi kota bebas emisi hingga tahun 2025 membangun jaringan jalur sepeda dan memotivasi warganya untuk memilih sepeda, gantikan mobil sebagai moda transportasi. Pengelolaan Sampah Kota-kota di Swedia membakar sampah dan mengolahnya menjadi energi. Artinya, hanya 1 persen sampah rumah tangga yang berakhir ke TPA. Di AS, San Francisco melarang penggunaan kantong plastik dan tahun 2020 bertarget tidak lagi memproduksi sampah. Kota-kota lain seperti di Inggris misalnya, menggunakan sampah sebagai energi untuk transportasi publik. Asbut Awal tahun ini, Mexico City menjalankan kampanye "Hoy No Circula" "Jangan Naik Mobil Hari Ini". Satu hari dalam seminggu, warga dilarang untuk mengendarai mobil. Upaya lain untuk mengurangi emisi termasuk penghijauan hutan dan transportasi hijau. Atau seperti bangunan rumah sakit Torre de Especialidades foto, dilapisi fasad yang terbuat dari semacam ubin khusus yang mampu menyerap asbut. Hutan Beton Singapura yang menduduki peringkat pertama dalam indeks kota hijau di Asia adalah pulau dengan pouplasi amat padat. Namun, 50 persen lahannya ditumbuhi tanaman dan pohon. Di Garden by the Bay foto, struktur beton berbentuk seperti pohon mengumpulkan energi surya dan menampung air hujan untuk mengairi taman. Penulis Natalie Müller vlz/yf Sumber VZsfWNY.
  • zvjgx030um.pages.dev/49
  • zvjgx030um.pages.dev/484
  • zvjgx030um.pages.dev/164
  • zvjgx030um.pages.dev/206
  • zvjgx030um.pages.dev/242
  • zvjgx030um.pages.dev/60
  • zvjgx030um.pages.dev/148
  • zvjgx030um.pages.dev/144
  • kemacetan dan masa depan kota